Nikmat Allah Untuk Disyukuri

Satu fakta yang menarik mengenai perkataan Alhamdulillah ialah ia disebut di dalam al-Quran sebanyak 38 kali. Ini jelas menggambarkan betapa Allah SWT maha layak dipuji kerana zat-Nya, sifat-Nya, nikmat-Nya, rahmat-Nya dan panduan kehidupan yang diberikan-Nya.

Firman Allah SWT yang bermaksud: Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin) ? (Ar-Rahman: 13)

Ayat di atas diulang sebanyak 31 kali di dalam surah ar-Rahman. Ini menggambarkan betapa agungnya sifat ar-Rahman atau Maha Pemurah Allah SWT dengan menyebut nikmat-nikmat yang dikurniakan oleh-Nya. Mendustakan nikmat-nikmat Allah SWT bermaksud apabila seseorang manusia itu kufur terhadap Tuhan mereka dengan cara menyekutukan Allah SWT melalui sembahan selain daripada Allah SWT.

Surah Ar-Rahman adalah surah ke-55 dalam al-Qur’an. Surah ini tergolong surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-Rahman yang bererti Yang Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada ayat pertama surah ini.

Ar-Rahman adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian besar dari surah ini menerangkan kemurahan Allah kepada hamba-hamba-Nya, iaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Melalui surah ini juga Allah SWT seolah memberi signal kepada kita akan sifat kita yang pelupa, kufur nikmat, dan tidak mau berfikir. Ya, tiga sifat itu adalah sifat yang selalu dimiliki oleh manusia.

Pengulangan ayat seperti di atas sudah tentu mempunyai hikmah. Sesungguhnya, setiap nikmat yang dikurniakan oleh Allah SWT itu adalah untuk disyukuri. Kesyukuran itu hanya boleh dilakukan dengan mengabdikan diri kepada Tuhan yang mengurniakan nikmat-nikmat tersebut.

Syeikh Muhammad Mutawalli Al Sya’rawi berpendapat, pengulangan ayat di dalam surah Ar-Rahman ini adalah kerana Allah SWT ingin menegaskan kepada kita tentang sifat pemurah dan penyayang-Nya. Bagaimana kita mendustakan nikmat ini sedangkan kita menikmatinya terus malam dan siang?

Sabda Rasulullah SAW; Aku telah membaca surah ar-Rahman kepada saudara kamu daripada golongan jin. Dan mereka adalah lebih baik jawapannyan daripada kamu”. Apabila aku membaca ayat, Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin)? Lantas para jin menjawab, “Tidak ada satu pun nikmat Tuhan kami yang kami dustakan. Maka bagi kamu segala kepujian”. (Riwayat Tarmizi)

Sabda Rasulullah SAW; “Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meredhai nikmat yang dikurniakan kepadanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/187)

Inilah juga yang sepatutnya ada dalam diri kita apabila kita mendengar al-Quran yang mana perlunya kita berinteraksi dan mentadabburkan maknanya. Apabila kita menyaksikan ahlu iman mengambil sikap yang sama dengan apa yang dilakukan oleh jin apabila mendengar al-Quran, umpamanya bila disebut nama Allah SWT, mereka membalas Subahanallah.

Apabila disebut nama Rasulullah SAW, mereka menjawab Sallallahu Alaihi Wasallam (SAW). Bila disebut syurga, mereka terus memohonnya dan apabila disebut neraka mereka berdoa agar Allah SWT menghindarinya.

Semoga Allah SWT, mengampuni dosa-dosa kita serta memberikan kita kekuatan menjadi insan terhebat buat dunia dan akhirat. Allahumma Ameen

Sabda Rasulullah SAW; “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. (HR Muslim, 3509)

Sungguh, tiada satu pun nikmat kurniaan mu yang aku dustakan Ya Rabb!

Advertisement

One thought on “Nikmat Allah Untuk Disyukuri

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s